Coba ingat-ingat sudah berapa kali kamu mengakses media sosial hari ini? Berapa lama kau memandangi foto-foto online shop yang menjual jaket jeans idamanmu? Atau sudah berapa video makeup tutorial yang kamu tonton karena bingung mau beli lipstik warna apa?
Media sosial, selain “mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat”, nyatanya juga berperan dalam tingkat konsumerisme seseorang, lho. Makanya sekarang pedagang di ruko Tanah Abang hingga yang punya toko dua lantai di mall besar tengah kota banyak yang gencar ‘berdagang’ di media sosial (medsos).
Tapi sebenarnya seberapa perlu sebuah bisnis untuk punya medsos?
Media Sosial Tempat Beriklan Gratis
Hari gini siapa, sih, yang nggak punya medsos? Hampir semua orang punya profil pribadi di Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya. Generasi millennials yang sedang beranjak dewasa bukan hanya memanfaatkan medsos untuk mencari teman tapi juga mencari barang.
Pada artikelnya, HubSpot mengemukakan kalau medsos bisa jadi tempat calon konsumen untuk melihat produk, bertanya langsung ke penjual, hingga memutuskan untuk membeli produk tersebut atau tidak. Lewat medsos juga, calon konsumen bisa berinteraksi dan bertukar rekomendasi dengan calon konsumen lainnya. Maka dari itu nggak heran kalau popularitas sebuah produk bisa naik sangat tinggi setelah eksis di medsos dan banyak calon konsumen mengandalkan medsos sebelum membeli sesuatu.
Mendukung pernyataan tesebut, Marketing Week mengungkapkan bahwa 35% orang suka mencari inspirasi tujuan belanja lewat media sosial dan 56% lainnya senang mengikuti akun merek tertentu untuk melihat produk mereka. Biasanya kalau sudah lihat-lihat akun toko tertentu, keinginan membeli para calon konsumen akan naik. Kalau tidak membeli, paling tidak pasti akan kepikiran.
Jadi, bisa dibilang kalau medsos merupakan tempat beriklan yang paling murah, mudah, dan cukup efektif di era digital seperti sekarang, ya?
Media Sosial yang Mana?
Facebook, Instagram, dan Youtube merupakan tiga platform medsos yang paling banyak digunakan di Indonesia merurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) di tahun 2016.
Facebook merupakan medsos nomor satu di Indonesia disusul oleh Youtube dan Instagram. Memang tidak mengejutkan karena mulai dari orang tua hingga anak-anak punya akun Facebook sendiri. Kamu bisa melakukan banyak hal di Facebook. Kamu bisa chatting, mengunggah video dan foto, hingga berjualan di dalam satu platform yang sama.
Facebook biasanya ‘dihuni’ semua kalangan terutama para orang tua. Kalau target pasarmu adalah yang berusia 35an ke atas, Facebook bisa jadi platform yang cocok untuk bisnismu.
Selanjutnya, salah satu yang menjadi favorit adalah Instagram. Bermodal visual foto atau video singkat yang menarik, kamu bisa dapat banyak likes, diikuti banyak orang, sampai akhirnya memikat lebih banyak konsumen. Berbahasa lewat foto dan video, banyak sekali brand kecil hingga besar mengandalkan Instagram sebagai platform pemasarannya.
Jika target konsumenmu adalah anak muda atau millennials, Instagram juga platform yang tepat buatmu. Yang berbeda adalah Instagram punya tampilan yang lebih sederhana dari dua medsos lainnya di atas.
Sedangkan Youtube memungkinkan kamu untuk mengunggah video. Ucapkan selamat tinggal kepada iklan di televisi yang biasanya akan memakan budget yang nggak sedikit. Di Youtube, kamu bisa mengunggah video produkmu tanpa harus mengeluarkan biaya ekstra. Kamu hanya harus siapkan konsep, kamera yang mumpuni, shooting, dan kamu sudah siap memproduksi video menarik untuk target konsumenmu.
Sama seperti Instagram, Youtube cocok untuk semua jenis bisnis yang punya target anak muda. Terutama jika bisnismu terkait dengan visual atau bergerak di bidang jasa misalnya, produk kosmetik atau jasa potong rambut.
[HelloBill Service and Beauty untuk bisnismu yang berbasis jasa]
Go Online with Well-Managed Offline is A Must
Kultur berbisnis boleh berkembang, medium pemasaran boleh bergeser, tetapi manejemen bisnismu nggak boleh loyo. Bagaimanapun eksisnya bisnis di dunia maya kalau tidak terkelola dengan baik juga tidak akan bertahan lama. Orang lain boleh saja menilai dari jumlah followers atau deretan artis yang di-endorse, atau testimonial penuh pujian. Tetapi jangan sampai membuatmu tergiur dan lupa mengelola bisnis, lho.
Seimbangkan bisnismu melalui media sosial dengan bisnismu di dunia nyata. Pendataan, hitung-hitungan laba dan rugi, laporan penjualan, juga inventarisasi mesti diperhatikan dengan seksama.
Jika kamu sudah akrab dengan media sosial, ayo kenalan dengan sistem point of sales (POS) yang akan menyeimbangkan bisnis online dan offline-mu. Persis seperti medsos, kamu bisa mengakses sistem POS berbasis mobile-cloud melalui berbagai gadget. Dengan sistem ini, kamu bisa mendata, mengatur, sekaligus mengelola bisnismu dengan lebih sederhana dan lebih baik.
[Cari tahu keunggulan sistem POS di sini]
Beriklan lewat media sosial dan mengelola bisnismu melalui sistem POS. Semakin mudah, murah, dan efektif, bukan? Let’s go online!