Punya Bisnis Kuliner? Kuasai Istilah Kitchen Berikut Ini

Tiap bisnis punya jargon dan istilahnya masing-masing yang terkadang asing untuk orang di luar bisnis tersebut. Termasuk juga bisnis kuliner yang punya ratusan istilah khusus yang terdengar lebih profesional, efisien, meski terkadang sulit dipahami. Jika kamu belum pernah terjun di dunia kuliner, ada beberapa istilah dasar yang perlu kamu kuasai untuk dapat beradaptasi dan terdengar profesional dengan sesama rekan kerja. Sudah tahu istilah-istilah di bawah ini belum?

Busboy – kalau pernah makan di restoran, pasti ada staf yang bertugas membersihkan meja agar siap dipakai kembali,. Staf tersebut dikenal dengan sebutan busboy dan membantu peran server/waiter dan meningkatkan service experience para pelanggan.

COGs – atau kepanjangan dari Cost of Goods sold (HPP – Harga Pokok Penjualan) merupakan perhitungan biaya produksi mencakup bahan baku hingga biaya upah kerja.

Garde Manger – atau pantry chef  merupakan bagian yang bertanggung jawab membuat makanan dingin seperti sup, salad, saus, puding, dan lain sebagainya.

HACCP – Hazard Analysis & Critical Control Point adalah sistem yang mengatur produksi, penyimpanan, dan pendistribusian produk untuk menjaga kualitas dan mengontrol kontaminasi yang dapat membahayakan. Misalnya, menjaga produk yang harus beku tetap beku.

Michelin Star Restaurant – benar, ini adalah penghargaan untuk restoran dari Michelin, perusahaan ban terkenal dari Prancis. Michelin Star diberikan kepada restoran yang memiliki kualitas produk, teknik, rasa, kreativitas, harga, dan konsistensi makanan yang selalu baik dan dipantau selama setahun. Penghargaan taraf dunia ini amat bergengsi dan diakui. Sehingga kalau restoranmu dapat bintang Michelin, reputasimu akan sama dengan restoran terkemuka dunia.

[Memulai bisnis sendiri, kenapa tidak?]

Napery – merupakan penyebutan untuk kain yang ada di restoran, misalnya taplak meja, alas piring, serbet, celemek, dan lain sebagainya.

NCNS – (no call no show) sering juga disebut “no show“, istilah ini dipakai untuk para karyawan yang mangkir kerja tanpa pemberitahuan.

Pax – dalam dunia perhotelan atau hospitality, terminologi ini sama dengan “orang” atau “pelanggan”. Bisa jadi jumlah pelanggan, jumlah pembeli, jumlah tamu, jumlah penumpang, dan lain sebagainya.

POS systemPOS system merupakan kepanjangan dari point of sale system atau mesin kasir modern. Sistem kasir ini dapat mencetak menu langsung ke bagian kitchen ketika para server/waiter memasukkan pesanan. Sistem POS juga tempat menyajikan tagihan dan menyelesaikan transaksi.

Prepping – alias kegiatan mempersiapkan restoran untuk para tamu sebelum jam buka.

Regulars – salah satu istilah yang sering digunakan di dunia hospitality yang artinya adalah tamu yang sering datang ke restoran. Biasanya para regulars ini diberikan hadiah atau penawaran khusus atau paling tidak dikenal oleh para staf. Ingat, restoran yang sukses juga amat menghargai pelanggannya yang loyal.

Runner – para staf yang membantu para server/waiter untuk mengantarkan makanan ke meja pelanggan.

Sectionsserver/waiter punya section (bagian/area) masing-masing dalam bekerja. Hal ini ditujukan untuk memetakan area meja yang dapat dilayani oleh satu staf. Penentuan section dapat berdasarkan ruang makan restoran, kesibukan, atau kemampuan tiap staf untuk menangani dan melayani pelanggan.

[Bisa berbisnis meski budget tipis]

Turning tables – istilah dipakai dalam proses menyingkirkan piring, membersihkan meja, dan mengatur kembali meja untuk siap digunakna oleh pelanggan selanjutnya.

VAT –  kepanjangan dari Value Added Tax ini adalah nilai pertambahakan pajak produksi dan distribusi dan dalam bahasa Indonesia disebut juga PPN atau Pajak Pertambahan Nilai.

Masih banyak istilah lain dalam dunia bisnis kuliner yang harus kamu ketahui. Tunggu bagian selanjutnya, ya!