Ternyata untuk meningkatkan keuntungan atau profit tidak hanya dari strategi marketing yang canggih, lho. Kamu juga bisa meningkatkan profit restoranmu dengan mengatasi masalah food waste atau makanan tak terpakai. Dalam industri food and beverage, food waste sangat sering ditemui dan tanpa sadar memangkas potensi profit restoran. Bayangkan jika food waste yang hampir tiap hari ada di sekelilingmu bisa dicegah, keuntunganmu pasi bisa berlipat ganda.
Tapi bagaimana caranya? Simak 5 cara yang telah HelloBill rangkum dari Typsy berikut ini.
Buat Manajemen Inventaris
Selayaknya menebak-nebak uang di tabungan tanpa mencatat pengeluaran dan pemasukan, kamu tidak bisa mengandalkan daya ingat dan perkiraan jumlah bahan baku yang kamu miliki di restoran. Sebuah sistem inventaris bahan baku amat penting dalam dunia bisnis kuliner karena dengan bantuannya, pemakaian dan penyimpanan bahan baku akan lebih mudah terpantau. Manajemen inventaris yang baik juga dapat meminimalkan potensi kerugian.
[Manajemen inventaris yang baik seperi apa, sih?]
Perhitungkan dan Persiapkan Penyajian
Restoran yang baik punya sistem yang dapat memprediksi dengan akurat berapa menu dan persiapan yang perlu disajikan hingga memperkirakan jumlah pelanggan yang akan datang. Restoran-restoran ini biasanya sudah punya skema tersendiri mengenai jumlah porsi makanan yang harus mereka buat dan berapa produk atau bahan baku yang perlu mereka stok/pesan. Sehingga ritme pelayanan dan penyajian menu dapat seimbang dan tentunya tidak ada menu yang terbuang.
Hal ini dikarenakan mereka memantau dan mendata secara teliti dan terus menerus. Caranya dengan mendata berapa tamu yang datang tiap jamnya hingga berapa menu yang mereka sajikan dalam sehari. Kebiasaan mencatat dan mendata ini yang kemudian membentuk pola dan prediksi yang membantu restoran berkembang tanpa menggubris kerugian yang berarti.
Buat Resep dan Ikuti Resepnya
Jika sudah dicatat, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan. Catatan tersebut tentunya tidak begitu berguna kalau hanya dijadikan data. Mulailah dengan menindaklanjuti catatan terkait penggunaan bahan baku atau bahan untuk membuat menu. Tulis resep–dengan rinci, termasuk takaran dan ukuran–dan latih para staf untuk mengikut resep dengan khidmat. Takaran pada tiap resep akan mempengaruhi jumlah penggunaan bahan baku begitu juga berguna untuk menjaga cita rasa dari makanan.
Ikuti HACCP
HACCP atau hazardous analysis and critical control point merupakan standar sistemik mengenai keamanan makanan (food safety) yang berfokus untuk mengurangi bahaya pada bahan makanan yang kamu pakai terutama bahan mentah. Dengan kata lain, HACCP mengharuskan penyimpanan dan pengolahan makanan mengikuti standar yang telah ditentukan untuk menghindari berkembangnya bakteri, jamur, atau bahan kimia lain pada makanan. Misalnya, makanan dingin harus disimpan dalam lemari pendingin, makanan panas harus selalu dalam keadaan panas, atau makanan beku harus disimpan pada suhu pembekuan tertentu. Kamu akan menyelamatkan makananmu dan terutama para pelanggan dengan mengikuti guidelines seperti ini.
Jika Dibuang, Catat
Mungkin akan terlihat tidak begitu berguna tapi jika kamu perhatikan, mencatat tiap makanan yang dibuang–baik karena basi, jatuh, kesalahan pengolahan, dll–akan mempengaruhi para staf dan membuat mereka lebih berhati-hati dalam menangani makanan. Selanjutnya, coba pisahkan tempat pembuangan tiap makanan. Misalnya, masakan yang dibuang (karena gosong, contohnya) dibuang di tempat khusus agar dapat dihitung jumlah dan besar kerugiannya. Begitu juga dengan makanan dalam kemasan yang sudah tidak bisa dimakan. Dengan melakukan pencatatan dengan rinci, kamu dan tim akan lebih terbantu untuk menghitung kerugian untuk kemudian mengatasinya.
Beberapa daftar di atas mungkin tidak banyak membantu dalam menambah profit, tetapi akan berguna untuk menanggulangi kerugian dan, tentu saja, membantu pengelolaan dapurmu jadi lebih baik. Punya trik lain? Berbagi di kolom komentar, yuk!