Pada saat Pandemi Covid-19 sektor industri pangan merupakan sektor yang dapat bertahan bahkan sangat berkembang pesat pada saat ini di seluruh dunia termasuk di Jepang. Dengan keadaan Industri makanan dan minuman Jepang sangat kompleks dan terus berkembang. Pasar ritel di jepang makanan dan layanan makanan gabungan memiliki ukuran yang signifikan, dengan nilai mendekati $ 600 miliar. Jepang sangat bergantung pada impor untuk pasokan makanannya, dan tren saat ini di pasar makanan dan minuman, seperti pola makan yang lebih kebarat-baratan dan meningkatnya popularitas makanan sehat dan pendapatan yang meningkat — memberikan peluang bagi perusahaan AS. Impor makanan negara ini jauh melebihi ekspornya — lebih dari 10 kali lebih besar pada tahun 2014. Selama beberapa tahun terakhir, impor telah meningkat dan ekspor telah turun, dengan tiga impor teratas adalah ikan, daging, dan sereal.
Secara umum, basis konsumen Jepang berpendidikan tinggi dengan pendapatan siap pakai yang signifikan. Elemen utama dari pola pikir konsumen adalah: pencarian baru, ekspektasi tinggi, sensitivitas harga relatif, dan minat pada barang asing. Konsumen Jepang mencari hal baru dan sangat menghargai pengalaman dan produk baru; mereka lebih menyukai orisinalitas, produk baru, fungsi baru, dan variasi makanan yang besar. Konsumen Jepang cenderung memiliki ekspektasi yang sangat tinggi terhadap kualitas produk dan bersedia membayar dengan harga premium, asalkan produk tersebut melebihi ekspektasi mereka. Kesegaran produk dan asal produk sangat penting. Konsumen Jepang relatif sadar harga, sebuah atribut yang telah menjadi sangat jelas dalam beberapa dekade terakhir. Ada permintaan yang lebih besar untuk makanan siap saji, makanan olahan dan beku, dan produk label pribadi dengan harga terjangkau. Dan minat konsumen Jepang pada barang-barang asing telah diperkuat dengan meningkatnya keterpaparan pada budaya dan media global.
Berikut 3K yaitu elemen utama yang dilihat oleh Jepang untuk UMKM Indonesia agar dapat masuk ke dalam market mereka :
1. Kualitas
Untuk dapat masuk kedalam market Jepang, salah satu hal utama yaitu memiliki produk kualitas tinggi dan memenuhi syarat adalah yang utama karena Jepang salah satu negara di Asia yang dikenal dengan kemajuan teknologi dan pendidikannya. Negara ini juga diketahui sebagai penghasil barang-barang elektronik yang produknya diekspor hampir ke seluruh dunia. Maka jepang merupakan negara pendapatan yang paling besar dari hasil penjualan barang elektronik. Etos kerja keras serta kedisplinan adalah modal utama Orang Jepang meraih kesuksesannya dan kualitas nomor satu.
2. Kuantitas
Kuantitas merupakan sebab dari kualitas yang baik, maka itu untuk memenuhi kualitas yang baik, jumlah atau kuantitas barang dan jasa harus juga terpenuhi. Untuk dapat memenuhi pasar jepang dipastikan usaha atau jasa memiliki kuantitas jasa yang baik atau dapat memenuhi standar permintaan dari negara tersebut. Kuantitas sangat penting diperhatikan untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan atau permintaan negara tersebut.
3. Kontinuitas
Kelangsungan barang dan jasa dipastikan harus terjamin. Jika suatu pemilik usaha ingin melebarkan pasarnya untuk dapat masuk kedalam market Jepang, Barang dan Jasa yang ditawarkan harus dijamin kelangsungan nya. Harus dipastikan stock, keberlangsungan produksi, dan hal lainnya tetap akan berjalan dengan baik didalam kondisi apapun.
Dari penjelasan diatas dapat kita lihat bahwa untuk melebarkan usaha untuk masuk ke dalam pasar jepang dapat diperhatikan 3 hal tersebut yang akan menjadi gambaran atau pedoman untuk melakukan ekspansi ke pasar Jepang. Gunakan lah peluang-peluang yang ada untuk memajukan usaha UMKM kalian untuk dapat melakukan ekspansi dibidang Food N Beverage secepat mungkin!