Mana yang lebih penting: lokasi atau menu yang disajikan? Mungkin ini merupakan pertanyaan sulit yang dihadapi para pebisnis kuliner. Punya resep rahasia dan menu andalan super lezat terkadang bukan magnet utama dalam meraih kesuksesan. Karena jika hal tersebut tidak dibarengi dengan lokasi dan suasana restoran yang mumpuni, calon pelanggan mungkin akan berpikir dua kali untuk datang.
Selain urusan strategis, lokasi untuk restoran atau kafe punya banyak daftar yang harus dipertimbangkan sebelum menandatangani kontrak. Misalnya, kesesuaian target pelanggan, biaya sewa, atau mempertimbangkan kompetitor sekitar lokasi. Maka, sebelum memutuskan, lihat beberapa tip berikut ini:
[Memotret makanan agar menggiurkan]
-
Perhatikan Demografinya
Pertama, sebelum kamu bahagia soal faktor keramaian, coba perhatikan sekali lagi apakah lokasi yang kamu inginkan dikelilingi oleh target pelangganmu? Kalau hanya sekedar ramai tapi tidak sesuai dengan konsep dan tujuan bisnismu, kemungkinannya adalah bisnismu akan mengalami kesulitan. Perhatikan lagi siapa saja yang lewat di sekitar calon lokasi restoranmu; anak muda? Orang kerja? Ibu rumah tangga? Mempertimbangkan lokasi berdasarkan demografi merupakan langkah utama yang krusial sebelum memutuskan. Misalnya, jika target pasarmu adalah para milenial, carilah lokasi yang dekat dengan sekolah atau universitas. Jika targetmu adalah orang kantoran, pilih lokasi yang disekitar pusat bisnis kota yang sering dilalui para pekerja kantoran. Jangan terkecoh dengan lokasi yang hanya sekedar ramai, lho.
-
Akses untuk ke Lokasi
Selain faktor kualitas menu, faktor kemudahan akses menjadi pertimbangan yang besar sebelum para pelanggan memutuskan untuk datang ke restoranmu atau kembali berkunjung. Coba tempatkan dirimu sebagai pelanggan; mudahkah akses transportasi menuju restoran? Seberapa jauh jaraknya dari pusat kota? Adakah lahan parkir yang cukup? Apakah bangunannya mudah ditemukan? Jika kamu berniat membuka restoran di daerah yang jauh dari pusat kota, maka kamu harus menyediakan lahan parkir yang luas. Jika ingin menawarkan urban street-view, maka perhatikan transportasi publik yang melewati restoran. Atau jika berada di area nongkrong anak muda, pastikan visibilitas restoranmu dapat terlihat dan dikenali.
-
Keamanan Harus Jadi Prioritas
Kalau kamu ingin menyewa atau membeli bangunan yang sudah jadi, jangan hanya perhatikan luas atau bentuk bangunannya, tetapi perhatikan juga faktor keamanan yang disediakan. Coba lihat lagi, apakah bangunan tersebut punya sambungan listrik dan kabel yang sesuai standar? Bagaimana dengan alarm kebakaran dan akses air bersih? Perhatikan juga jumlah kamar mandi, kondisi dapur, serta apakah bangunan tersebut ramah untuk anak dan difabel? Hayo, pikirkan kembali, ya.
-
Lihat Kiri-Kanan
Tahukah kamu kalau yang jadi kompetitor bisnismu bukan cuma si makanan cepat saji sebelah atau restoran artis kekinian? Yup, kompetitor bisnismu bisa jadi adalah kedai kopi kecil di sudut jalan atau toko penjual gelato di seberang. Meskipun berada di kategori bisnis yang berbeda, para outlet es krim, kedai, rumah makan, kafe, bistro, dan bermacam-macam bisnis berproduk kuliner lainnya adalah kompetitormu. Untuk itu, rajinlah mengamati dan riset kecil-kecilan tentang jenis usaha yang ada di sekitar sebelum memutuskan. Sayang kan kalau calon pelanggan memilih kedai kopi sebelah hanya karena menyediakan menu yang sama sementara restoranmu adalah spesialisnya?
-
Pikirkan Soal Sewa
Sudah dapat lokasi dengan demografis tepat, mudah diakses, dan fasilitas keamanan yang lengkap? Saatnya mempertimbangkan harga sewa sebelum bilang “iya”. Harga sewa yang tinggi akan memperngaruhi harga menu yang kamu jual; semakin tinggi harga sewa, maka semakin mahal menu yang kamu jual. Tapi mungkin kamu bisa mempertimbangkan untuk mengambil skema pinjaman atau mungkin mempekerjakan seorang agen profesional untuk membantumu memutuskan dan bernegosiasi. Jangan lupa pilihlah waktu sewa dengan bijaksana. Mulailah dengan jangka sewa selama setahun atau dua tahun agar jika terjadi sesuatu, kamu tidak perlu harus membayar sewa kosong. Ketika bisnismu sudah lancar, baru ambil waktu sewa yang lebih panjang.
Sebagai tambahan, coba kunjungi lokasi calon tempat bisnismu berdiri beberapa kali dalam waktu dan hari yang berbeda. Perhatikan lokasi tersebut di waktu malam, siang, di hari kerja dan hari libur untuk meyakinkan bahwa lokasi yang kamu pilih tidak hanya ramai di waktu tertentu saja. Selamat mencari lokasi terbaik!