Berdasarkan informasi dari CNN Indonesia, Kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia pada Minggu (16/5) bertambah 3.080 kasus sehingga total kasus positif menjadi 1.739.750. Adapun total kasus aktifnya tercatat 90.800 atau berkurang 836 kasus. Dari jumlah akumulasi kasus tercatat 48.093 orang meninggal atau bertambah 126 kasus pada hari ini. Sementara kasus sembuh tercatat 1.600.857 atau bertambah 3.790 orang. Pada hari ini pemerintah mencatat jumlah orang yang diperiksa sebanyak 27.640 orang sehingga total orang yang sudah diperiksa mencapai 10.408.178 orang. Mereka diperiksa menggunakan metode PCR dan TCM (9.004.678) dan metode antigen sebanyak (1.364.500).
Satu tahun setelah Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan COVID-19 sebagai pandemi global, Hasil Survei dunia mengatakan bahwa optimisme yang lebih besar tentang ekonomi dan prospek perusahaan untuk kedepannya. Jauh lebih baik dibandingkan kondisi saat pandemi dimulai satu tahun yang lalu. Namun, permintaan yang lemah terus mengancam pertumbuhan perusahaan dan usaha-usaha lainnya dan pandemi tetap menjadi resiko terbesar bagi pertumbuhan di berbagai negara.
Wabah Corona sangat mempengaruhi daya beli konsumen ini sangat berdampak pada ekonomi di seluruh negara. Dimulai dari berbagai sektor bisnis yang menjadi lemah seperti industri perhotelan, industri pariwisata, dan industri retail. Untuk Mengatasi hal ini, Kementerian Perdagangan telah mengubah peraturan untuk semua toko tutup lebih lama dibanding biasanya. Peraturan baru ini membuat para konsumen dapat membeli berbagai barang kebutuhan, seperti sembako dengan lebih mudah.
Bisnis yang menurun karena keberadaan konsumen di tempat sangat terdampak dari pandemi Covid-19, Tetapi Bisnis yang berkembang karena mengikuti alur dinamika pasar dan melakukan penyesuain seperti mengubah metode bisnis misalnya dengan menggunakan platform aplikasi online seperti bisnis telekomunikasi, belanja online, obat-obatan, produk kesehatan, termasuk UMKM yang secara inovatif beralih untuk memproduksi produk kesehatan yang dibutuhkan di masa pandemi Covid-19. Para pengusaha bisnis retail dengan adanya pandemi yang terjadi, mereka mengubah metode berjualan dengan berjualan online. Penelitian menunjukkan bahwa 30% konsumen untuk lebih sering berbelanja via online. Pastinya sebagai pemilik bisnis, Anda perlu mengantisipasi berbagai potensi dampak virus Corona terhadap bisnis Anda.